CIREBON - Suasana Balai Desa Kalibuntu pada pagi itu tampak berbeda. Bukan rapat formal biasa, melainkan sebuah pertemuan hangat antara aparat kepolisian dan warga, yang dikemas dalam program andalan Polri: menampung aspirasi masyarakat. Di kursi paling depan, duduk AKP Mulyadi, S.H., seorang perwira yang dikenal dengan pendekatan humanis dan komitmennya terhadap Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).
AKP Mulyadi membuka pertemuan tersebut dengan senyum. "Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bapak, Ibu, dan seluruh perangkat Desa Kalibuntu yang saya hormati. Kehadiran saya di sini bukan untuk menggurui, melainkan untuk ngobrol dan mendengarkan langsung apa yang menjadi keluhan, harapan, dan aspirasi panjenengan (Bapak/Ibu) semua terkait keamanan lingkungan kita, " ujarnya.
Sesi diskusi pun dibuka. Kepala Desa Kalibuntu, Bapak Rahmat, menjadi yang pertama menyampaikan aspirasi mewakili Pemerintah Desa. "Terima kasih, Pak Mulyadi. Aspirasi utama kami dari Pemdes adalah terkait maraknya penggunaan knalpot bising atau brong oleh anak-anak muda saat malam hari. Ini sangat mengganggu ketenangan warga, terutama yang sakit dan lansia. Kami mohon bantuan Bapak untuk melakukan penertiban secara rutin dan edukatif, " pinta Pak Rahmat.
Tak hanya itu, salah satu warga, Ibu Sarni, yang merupakan pedagang, juga berani menyampaikan keluhannya. "Pak Polisi, kami warga di Dusun Tengah sangat resah dengan adanya isu praktik penipuan berkedok undian berhadiah yang masuk lewat pesan singkat. Kami takut banyak warga kami, terutama yang sudah tua, yang menjadi korban, " ungkap Ibu Sarni dengan nada cemas.
Aspirasi lainnya datang dari perwakilan pemuda desa, yang menyoroti kurangnya penerangan jalan umum (PJU) di beberapa gang sempit, yang dianggap rawan menjadi lokasi tindakan kriminalitas ringan seperti jambret.
AKP Mulyadi, S.H. mendengarkan setiap curahan hati dan aspirasi dengan penuh kesabaran. Ia mencatat semua poin penting di buku kecilnya. Setelah semua aspirasi disampaikan, ia memberikan tanggapan yang solutif dan terukur.
"Bapak dan Ibu sekalian, semua yang disampaikan adalah masukan yang sangat berharga dan menjadi peta kerja kami. Terkait knalpot brong, kami akan segera tindak lanjuti dengan operasi simpatik yang mengedepankan teguran dan edukasi, bukan langsung penilangan berat. Kami akan ajak orang tua dan sekolah untuk sama-sama mengawasi."
"Untuk isu penipuan online dan hoaks, Bhabinkamtibmas dan Babinsa akan kami perintahkan untuk lebih intensif melakukan penyuluhan dari rumah ke rumah dan di setiap pertemuan warga, agar masyarakat tidak mudah termakan bujuk rayu penipu. Dan masalah PJU, ini adalah PR bersama. Kami akan berkoordinasi dengan Pemdes dan instansi terkait untuk mencari solusi penerangan, " tegas AKP Mulyadi.
Sebelum menutup pertemuan, AKP Mulyadi S.H. menekankan bahwa polisi adalah mitra masyarakat. "Jangan jadikan kantor polisi sebagai tempat yang menakutkan, tapi jadikanlah sebagai rumah tempat mencari solusi. Kami tidak bisa bekerja sendiri tanpa peran aktif panjenengan semua. Mari kita jaga Desa Kalibuntu ini agar tetap aman, damai, dan kondusif."
Pertemuan pun berakhir dengan jabat tangan dan foto bersama. Wajah warga Desa Kalibuntu terlihat lebih tenang dan lega. Kehadiran AKP Mulyadi, S.H. pada hari itu bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar merealisasikan konsep Polri yang Presisi: Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan, yang berakar pada aspirasi rakyatnya.

Panji Rahitno